Senin, 11 Juli 2016

7 Tips dan Trik Fotografi Profesional Menggunakan Kamera Smartphone


Semua orang menyukai hasil foto yang bagus. Tapi terkadang ketimbang mengambil foto dengan DSLR, orang awam biasanya lebih memilih mengambil foto dengan kamera smartphone biasa. Tapi tau nggak sih ternyata hasil kamera smartphone pun bisa sebagus hasil kamera DSLR asal kamu tau cara memaksimalkannya. Berikut ini kami ingin memberitahukan tips memaksimalkan hasil foto menggunakan kamera smartphone.

1. Kenali kamera smartphone yang digunakan

Kamu kan udah beli smartphone mahal-mahal, gunain dong kameranya. Apalagi smartphone jaman sekarang, meskipun bukan flagship, kamera yang disematkan di smartphone low-end dan mid-end juga sudah cukup memenuhi kebutuhan fotografi untuk orang awam.

Yang harus kamu lakukan adalah mengenali seluk beluk kamera yang terpasang di smartphone kamu. Otak-atik aja resolusi, brightness, shooting mode, contrast, dan macam-macamnya lagi. Tau kan peribahasa “ala bisa karena biasa”? Yup! Terus latihan membuat kamu makin jago!

2. Lebih dekat dan penuhi viewfinder

Saat kamu berada jauh dari objek foto, kamu hanya akan mendapatkan figure kecil yang kalah dari background sekitar. Untuk mendapatkan hasil foto yang bagus sebaiknya hindari fitur zoom karena akan mengurangi kualitas gambar. Yang harus kamu lakukan adalah mendekat dan penuhi viewfinder atau layar smartphone dengan objek fotomu.

3. Selalu ingat komposisi Rule of Thirds

Kamu nggak selalu bisa menempatkan objek foto di tengah frame. Jika kamu ingin foto yang dihasilkan senatural mungkin, gunakan komposisi Rule of Thirds. Pemikiran di balik komposisi Rule of Thirds adalah untuk memecah frame menjadi tiga bagian yang sama, baik secara horizontal maupun vertikal.

Beberapa kamera smartphone memiliki pengaturan yang akan menempatkan garis-garis ini untuk memudahkanmu melihat komposisi terbaik saat mengambil gambar. Poin di mana garis-garis ini berpotongan adalah di mana kamu harus menempatkan objek foto di frame. Kamu pasti akan kagum pada hasilnya!

4. Dapatkan pencahayaan terbaik

Pencahayaan natural selalu menghasilkan warna foto yang lebih baik ketimbang foto yang diambil dengan flash kamera. Jika kamu mengambil foto di dalam ruangan, cari cahaya buatan atau cahaya kecil yang natural untuk merefleksikan hasil fotomu.

5. Gunakan objek manusia untuk hasil yang lebih baik

Pemandangan indah yang tertangkap oleh mata telanjang akan sangat sulit diabadikan hanya dengan kamera smartphone. Untuk hasil yang lebih baik, gunakan objek manusia dalam foto tersebut. Hal ini membuat hasil foto lebih pribadi dan memorable. Tentu saja memberikan nilai lebih untuk pemandangan tersebut.

6. Jaga lensa kamera selalu bersih dan jernih

Kalau kamu ngerasa hasil foto kamu berbayang atau berembun, bisa jadi ada kotoran dan debu yang menempel di lensa kamera smartphone milikmu. Selalu pastikan keadaan lensamu bersih jadi setiap momen yang terpotret selalu jernih. Kamu bisa gunakan casing smartphone untuk menjaga lensa tetap bersih.

7. Tambahkan sentuhan aplikasi olah foto

Banyak smartphone yang dibekali dengan editing tools yang mumpuni untuk memaksimalkan hasil foto. Secara umum lebih baik meng-crop foto ketimbang zoom. Kamu bisa tambahkan filter, enhance colors, brightness and contrast, serta banyak lagi. Kamu juga bisa mengolah hasil fotomu di PC dengan Photoshop.


Jadi selain tips dan trik untuk memaksimalkan hasil foto kamera smartphone di atas, apa kamu punya tips dan trik lainnya yang bisa digunakan untuk menambah keindahan hasil foto kamu? Tulis jawabannya pada kolom komentar di bawah ini ya!

Senin, 04 Juli 2016

Macam-Macam Genre Fotografi

Macam-Macam Genre Fotografi

Kalau kalian selama ini berfikir bahwa fotografi hanya memiliki lingkupan kecil dalam berbagai macam jenisnya, kalian salah. Justru fotografi itu memiliki 16 macam fotografi, yaitu:

1.Toys Photography: Satu lagi genre fotografi yang belum “umum” di Indonesia, adalah fotografi mainan. Dalam genre ini, mainan (umumnya action figures) ditata sedemikian rupa dalam sebuah diorama, kemudian difoto. Hasil foto ini dapat diedit secara digital untuk menambahkan efek-efek yang diinginkan. Hasilnya, foto mainan ini terlihat hidup. Salah satu tokoh toys photography di Indonesia adalahSeno Haryo, yang mendapatkan rekor MURI sebagai pemrakarsa pameran foto mainan pertama di Indonesia dengan pameran foto Star Wars-nya. Seno sendiri merupakan lulusan dari program animasi IDS.

2.Journalism Photography : Photojournalism adalah bentuk khusus dari jurnalisme yang menciptakan gambar agar dapat menceritakan sebuah kisah berita.

3.Foto still life : Mengambil gambar benda mati sehari-hari secara artistik dengan mengunakan cahaya pembantu,termasuk makro (benda2 kecil).

4.Potrait Photograph : Potret fotografi atau potret adalah penangkapan dengan cara fotografi serupa dengan seseorang atau sekelompok kecil orang (potret kelompok), di mana ekspresi wajah dan dominan.Tujuannya adalah untuk menampilkan rupa, kepribadian, dan bahkan mood subjek.

5.Foto comercial advertising : Foto diambil untuk keperluan promosi, biasanya di bikin menarik dengan bantuan editing dan computer graphics.

6.Foto Abstrak : Aliran abstrak dalam fotografi sebenarnya bisa disebut sebagai aliran para pemuja komposisi. Dengan demikian, seorang fotografer yang akan membuat foto abstrak akan mengisi kanvasnya dengan sebuah komposisi yang dilihatnya di alam.

7.Wedding Photography : Tipe ini merupakan salah satu yang paling popular di kalangan masyarakat karena setiap orang pasti ingin memiliki foto yang bagus pada momen penting mereka. Tipe ini membutuhkan fotografer yang berpengalaman karena dibutuhkan keahlian untuk menangkap momen-momen penting.

8.Fashion Photography : Fotografi Fashion adalah genre fotografi yang ditujukan untuk menampilkan pakaian dan barang-barang fashion lainnya.

9.Food Photography : Biasanya digunakan untuk membuat kemasan suatu produk atau iklan. Hanya saja dibutuhkan keterampilan dan peralatan yang berkualitas baik untuk menangkap esensi dari makanan yang dijadikan sebagai objek foto.

10.Fine Art Photography : Fotografi tipe ini bertujuan untuk menangkap visi dari suatu karya seni. Biasanya tipe ini banyak ditemukan pada pameran dan museum.

11.Landscape Photography : Tipe ini merupakan kumpulan foto dari berbagai tempat yang biasanya digunakan pada kalender, kartu pos, dan memorabilia.

12.Wildlife Photography : Jenis fotografi ini bertujuan untuk mengambil foto dari beberapa hewan yang menarik ketika mereka sedang melakukan aktifitas seperti makan, terbang atau berkelahi.

13.Street Photography : Street Photography atau fotografi jalanan adalah aliran fotografi yang menarik. Sedikit berbeda dengan fotojurnalistik yang fokusnya mengabadikan momen puncak/klimaks. Street photography bertujuan untuk merekam kegiatan sehari-hari.

14.Underwater Photography : Underwater photography yang dalam bahasa Indonesia berarti fotografi bawah air bertujuan untuk mendapatkan kehidupan bawah laut ke permukaan. Banyak orang yang tertarik tentang apa yang terjadi di bawah air dan fakta-fakta yang melingkupinya.Ada 2 aliran fotografi underwater secara umum, yaitu Macro Photographer dan Wide Angle photographer. Macro photographer adalah mereka para peminat objek – objek kecil , sedangkan Wide angle photography lebih memfocuskan diri untuk mengambil gambar sudut lebar terutama pemandangan bawah air.

15.Infra Red Photography : Dalam fotografi inframerah, film atau sensor gambar yang digunakan adalah sensitif terhadap cahaya inframerah. Bagian dari spektrum yang digunakan adalah disebut sebagai near-infrared untuk membedakannya dari jauh-inframerah, yang merupakan domain thermal imaging. Panjang gelombang yang digunakan untuk rentang fotografi dari sekitar 700 nm ke sekitar 900 nm. Biasanya suatu “filter inframerah” digunakan, ini memungkinkan inframerah (IR) lulus cahaya melalui ke kamera, tapi blok semua atau sebagian besar spektrum cahaya tampak (filter sehingga tampak merah hitam atau mendalam).

16.Macro Photography : Fotografi makro adalah fotografi close-up. Definisi klasik adalah bahwa gambar yang diproyeksikan pada “film pesawat” (yaitu, film atau sensor digital) dekat dengan ukuran yang sama sebagai subyek. Lensa dirancang untuk makro biasanya di paling tajam mereka di jarak fokus makro dan tidak cukup sebagai tajam pada jarak fokus yang lain. Dalam beberapa tahun terakhir, istilah makro telah digunakan dalam bahan pemasaran berarti bisa fokus pada subjek ini cukup dekat sehingga ketika inci 6 × 4 biasa (15 × 10 cm) cetak dibuat, gambar hidup-ukuran atau lebih besar Dengan 35mm film ini memerlukan rasio pembesaran hanya sekitar 1:4, yang menuntut kualitas lensa yang lebih rendah dari 1:1.